Masih ingat postingan saya yang berjudul Facebook : menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh? Nah, seorang teman beralias Gus Uphik menceritakan pengalamannya sebagai berikut di catatan facebooknya.
Kemarin membaca tulisan di blog Sukma Patrya .. tentang “facebook menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh“. Ini seklumit pengalaman yan terjadi siang tadi (3 Juni 2011):
Tadi siang kami sekeluarga menikmati pangsit mie di jl dempo, karena lonng weekend dan hari kecepit nasional maka deretan warung yang cukup terkenal cukup sesak. Alhamduillah kami dapat tempat duduk yang lumayan nyaman. Saya dan istri pesan masing 1 mangkok mie pangsit dan si Osman dan Omar kepingin Gado Gado Pak Atim. Setelah pesanan datang dengan lahap kami menyantap ber4 dengan suasana yang amat menyenangkan sebagai sebuah keluarga bahagia.
Tak lama kemudian di depan kami datanglah sekeluarga lengkap ada Bapak , Ibu, 1 anak laki2 (kira2 kelas 1 sd), dan 1 anak perempuan berumur -+ 3 tahunan. Tanpa basa basi mereka duduk di depan kami ber4.
Tak lama kemudian mereka mengeluarkan gadgetnya masing2 sambil menunggu pesanan mereka .. Si Bapak mengeluarkan BB Bold nya dan ketawa2 sendiri (kayaknya lg update status fb), Si Ibu asyik dengan BB Gemini-nya (tak terlihat karena jauh), dan si anak laki2 lebih asyik dengan PSP-nya (kayaknya mainan PES ato sejenisnya).. hanya si anak perempuan terdiam tolah toleh ! mereka seakan asik dengan dunianya sendiri2.
Dalam hati saya benar kata si Sukma dalam blognya …. tapi bukan hanya facebook yang menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh. tapi gadget pun bisa membuat seperti itu ………….
Wallahualam …………..
Nah, sebenarnya fenomena ini sudah pernah saya ulas di blog saya yang satunya, yaitu di Ponselkita pada tahun 2008 dulu (silakan klik sini untuk membaca artikel yang berjudul Diperkosa Gadget… hiii, judulnya ngeri).
Ini ada video youtube bagus yang berhubungan dengan gadget….
masyaAllah bisa sampai seperti itu pengaruh teknologi. Weekend yang harusnya jadi kesempatan buat jalan bareng dan senang2 bersama justru mereka asyik di dunianya sendiri – sendiri.
semoga kita tdk termasuk golongan yang “kecanduan” dan “maniak” gadget. karena sesungguhnya yang berlebihan itu ndak baik… (hmmm… sejak kapan obrolan saya ini jadi kayak “ustadz”?)
Begitulah.. Kadang kita diperbudak oleh media online bahkan gadget, padahal banyak orang disekitar kita yang lebih “nyata” membutuhkan kita.
sangat-sangat setujuh, bahkan dari pada kita memberikan donasi online mungkin lebih baik untuk sekitar kita yang kita tahu sendiri kalau mereka lebih membutuhkan…
kemajuan teknologi … dan kita terjebak perangkapnya!
seneng atau susah ya?
ada senengnya dan ada susahnya, ada baiknya dan ada buruknya… tergantung kitanya…hohoho
gantung? kayak lagunya melly goeslaw ajah … hehehe
*mas … jika berkenan silahkan tengok postingan saya yg berjudul BLOGGER INDONESIA: BERBAGI CERITA DAN CINTA. terima kasih*
Aw… jadi mengerikan.. 😀
tenang… tenang…. facebook dan gadget tidak serta merta membuat wajah seseorang menjadi lebih mengerikan… 😀
efek negatif kemajuan teknologi.. salam kenal mas “ayas kera ngalam”
hoiii… ada kera ngalam juga rek.. salam satujiwa arema… daerah mana mas?
Tidak terasa gadget begitu menguasai kehidupan kita.
yup betul… semoga kitanya ndak katut… 😀
Hahhaha…lucu juga ya jadinya, keluar bareng keluarga tapi jatohnya malah sibuk masing2 😀
Tapi sama sih, kadang saya juga gitu mas 😀
Hape terus yang saya perhatiin 😀
kalo kadang sih gapapa…. kalo keterusan itu yang ayahab… hohoho…
Saya pun termasuk orang yang terbius gadget…
Salam, Ikky21
mari kita tunggu sampai pengaruh obat biusnya hilang… 😀
yang paling kecil lagi mencontoh kegiatan keluarganya yang lain,
bentar lagi dia juga beraksi 🙂
beraksi nyuekin ortunya kalo udah punya gadget, hehehe…
Saya pernah jengkel juga karena si pacar lebih asik sama BBnya kalo weekend. Ini magh gadget malah ngejauhin bukan ngedeketin..
wah sayang saya udah nikah, coba kalau belum, hehehe…. (khan saya lebih perhatian ama pacar ketimbang BB)…
memang gadget bikin suasana over dosis..mksudnya ngikuttt.. Yg disekitar lupa..hehe
🙂
Inilah salah satu dampak teknologi. Membuat manusia semakin antisosial dan tidak peduli dengan keadaan sekelilingnya.
Dan saya kemarin, waktu mengendarai motor hampir menabrak orang yang menyeberang jalan tanpa menoleh kanan kiri, tapi malah melihat HP-nya terus. 😐
Semoga saja, kita tidak termasuk diantaranya 🙂
semoga… semoga saja…
coba kalo orangnya kita tabrak, pasti yang disalahin kitanya… 😦
Seandainya si anak perempuan mengenal Tamagotchi pasti dia juga akan bermain dengan gadget-nya sendiri … keluarga gadget mania 😦
tamagotchi udah bangkrut’s…
kalau di lihat dari cerita di atas sebenarnya bagus, masih ingatkah kita, tentang cerita seorang pimpinan perusahaan vetsin / Snack, mereka tidak men konsumsi “produk” untuk keluarga mereka sendiri, padahal mereka pucuk pimpinan dari perusahan tersebut, seperti berita di atas adalah salah satu korban konsumerisme. JIwa serakah juga banyak ketika koneksi internet di LAPTOP sudah besar, masih juga tambah koneksi internet di PONSEL, padahal LAPTOP dan PONSEL ini aplikasinya sudah hampir sama coba aja deh.. Kadang bandwith internetnya juga banyak terbuang sia-sia, karena kurangnya managemen bandwith. Sekarang nge-tren adanya touchscreen yang sebenarnya adalah PONSEL yang BOROS BATERAI..
TOUCHSCREEN –> ANDR*ID –> BOROS BATERE –> emang betul…
Ya … saya setuju sekali …
dengan adanya Talipong bimbit pipih lebar tersebut …
terlihat orang-orang menjadi tidak peduli dengan orang-orang disekitarnya … dan juga mungkin tidak peduli pada keselamatannya sendiri … (nyebrang sambil BB an )
Padahal …
Saya berani bertaruh … yang mereka baca atau tuliskan disana … itu paling cuma status-status cemen saja .. Bukan mengenai pergerakan saham … pasar modal … dan yang sejenisnya …
hehehe
Salam saya
Talipong bimbit pipih lebar –> ini bagian yang saya ndakngerti, apa ya? hehehe…